Tak ada yang Mengira, Lesatan Suso di AC Milan Kejutkan Rekan Setim

MILAN – Melihat awal kariernya di San Siro, takkan ada yang menyangka bahwa Suso bakal jadi andalan AC Milan saat ini. Datang bersamaan dengan Salvatore Bocchetti pada mercato musim dingin 2015, winger asal Spanyol itu lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan daripada di lapangan. Namun, setahun berselang, Suso melesat jadi kepingan tak tergantikan di tim asuhan Vincenzo Montella.

Setelah bergabung dari Liverpool, Suso harus menunggu tiga bulan untuk melakoni debut starternya bersama Milan asuhan Filippo Inzaghi, yakni dalam laga kacamata versus Internazionale, 19 April 2015. Sebaliknya, Bocchetti menutup paruh akhir Seri A 2014/15 dengan sembilan penampilan, tujuh di antaranya sebagai pemain inti. Namun, nasib berkata lain. Bek senior Italia dikirim kembali ke Spartak Moscow, sedangkan Suso dipertahankan untuk masa depan.

Pemuda 23 tahun itu kemudian “disekolahkan” ke Genoa selama enam bulan di awal 2016, sebelum dipanggil Montella untuk jadi tulang punggung revolusi Milan yang sedang dirancangnya. Jawaban Suso tak mengecewakan. Tak cuma berperan mengangkat I Rossoneri ke papan atas Seri A musim ini, ia juga jadi kunci kemenangan atas Juventus di Piala Super Itala, akhir Desember. Adalah umpan silang Suso yang disundul Giacomo Bonaventura untuk menyamakan kedudukan di waktu normal.

Sejauh ini, Suso telah mengumpulkan 17 penampilan di liga domestik bersama Milan. Dia satu-satunya pemain yang tak pernah absen merumput dengan kostum merah-hitam, selain Gianluigi Donnarumma. Begitu juga nilai rata-rata, di mana angka 6,44 milik Suso hanya kalah dari raihan 6,47 yang dicatat Gigio. “Saya tak kaget karena tahu kualitas diri sendiri. Bagaimanapun, saya ingin jadi bagian dari sejarah Milan,” ujarnya.

Lewat permainan yang semakin menanjak, Suso berharap mampu menarik perhatian Julen Lopetegui untuk memanggilnya ke timnas Spanyol. Sedangkan pihak Milan tengah serius menyusun proposal perpanjangan kontraknya di San Siro. “Semoga pembicaraan kami berjalan lancar, karena saya tak bisa membayangkan diri berada di tim selain Milan. Saya suka Montella, pelatih yang tak ragu memberi kepercayaan pada darah muda,” lanjut Suso.

Menyusul kepergian Luiz Adriano, peran Suso di lini depan Milan semakin vital. Sebagai pelapisnya ada Keisuke Honda, namun Montella juga berniat mendatangkan Gerard Deulofeu dari Everton. Kedua pemain ini saling mengenal, karena dulu bahu-membahu di timnas junior Spanyol, dari level U-17 sampai U-21. Di Milan, Suso dan Deulofeu bisa bersaing untuk satu posisi, atau dipasang bersamaan oleh Montella.

Bukan cuma Montella yang puas dengan kontribusi Suso di tim utama. Beberapa rekannya juga kagum dengan lesatan karier pemuda kelahiran Cadiz tersebut. “Jujur saja, tak seorang pun di Milanello yang menduga prestasi Suso bakal seperti ini. Saya memuji kematangan mentalnya pergi ke Genoa dan kembali sebagai pribadi lebih matang,” komentar Ignazio Abate. “Saya ikut senang, namun jangan cepat berpuas diri.”*

sumber: topskor.id