DUO SOLID: Bersama Murillo-Miranda, Pertahanan Inter Aman
MILAN – Belum ada Gary Medel, namun Stefano Pioli sudah tersenyum puas melihat perkembangan lini belakang Internazionale. Mengandalkan sederet pemain warisan Roberto Mancini, pelatih 51 tahun itu mampu menciptakan tembok yang sangat sulit ditembus lawan. Saat ini, pertahanan tampaknya bukan fokus utama dalam aktivitas mercato.
Lempar ingatan menuju akhir Oktober 2015 untuk mengetahui potensi kehebatan bek Inter di bawah Mancini. Dalam empat laga beruntun di liga domestik, kala itu, gawang Samir Handanovic tak kemasukan satu gol pun. Bologna, AS Roma, Torino, dan Frosinone, semua disikat dengan total tujuh gol dan empat clean sheet.
Setahun berselang, Pioli berhasil membangkitkan kualitas tersebut. Dalam tiga pertandingan penutup 2016, Inter mencatat poin sempurna, enam gol, dan tanpa kebobolan. Genoa, Sassuolo, dan Lazio, yang biasa memiliki lini serang mematikan, dibuat tak berkutik. Ini bisa jadi modal bagus demi memenuhi target lolos ke Liga Champions.
“Saya berusaha membuat para pemain paham bahwa dengan mengurangi kesalahan di barisan pertahanan, kami akan mampu memenangi semua pertandingan,” ujar Pioli. Terlepas apapun formasinya, tiga atau empat bek, mantan pelatih Palermo, Bologna, dan Chievo ini menegaskan bahwa lini belakang solid adalah fokus utama.
Solidnya pertahanan Inter dalam tiga laga terakhir secara kebetulan dipengaruhi comeback Jeison Murillo ke sisi Joao Miranda di kotak penalti. Bersama pasangan ini, permainan tim jauh lebih seimbang. Murillo-Miranda merupakan andalan Mancini di musim lalu, dan kini dipersatukan kembali oleh Pioli. Mereka tampaknya akan jadi poros lini belakang Inter hingga akhir kompetisi.
Kekompakan Murillo-Miranda akan mendapat ujian perdana di 2017 ketika Inter bertandang ke markas Udinese, akhir pekan nanti. Keduanya harus mampu memberi penampilan konsisten, terutama dari segi fokus. Sebelum menang 1-0 atas Sassuolo, pertengahan Desember, I Nerazzurri selalu kebobolan dalam lima pertandingan Seri A di kandang lawan.
Lawan mereka juga sangat berbahaya. Udinese, di bawah asuhan Luigi Delneri, tak pernah luput mengoyak gawang lawan dalam lima laga terakhir liga domestik di Friuli. Mereka memetik tiga kemenangan dan cuma sekali kalah. Pertarungan ini merupakan pemanasan sempurna bagi Inter untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar bangkit dan siap menguasai 2017.*
Komentar
Posting Komentar